Biologi Bunga Terung

Sumber Gambar : Infobiz.co.id

Terung (Solanum melongena) merupakan tumbuhan penghasil buah yang umum untuk dijadikan sayur-sayuran. Tanaman ini berasal dari India dan Sri Lanka. Tanaman terung berkerabat dekat dengan kentang dan leunca, dan agak jauh dari tomat. 

Batang dari tanaman terung ini dibedakan menjadi dua yaitu batang utama (Primer) dan percabangan (Sekunder) (Soetasad, et al., 2003). Batang utama pada tanaman terung berperan sebagai penyangga untuk berdirinya tanaman terung itu sedniri sedangkan percabangan atau badang sekunder memiliki peranan sebagai tempat untuk keluarnya bunga pada tanaman terung. 

Terung memiliki bunga yang berbentuk bintang dan memiliki warna biru, lembayung cerah hingga agak gelap. Bunga pada tanaman ini tidak mekar secara bersamaan dan penyerbukan yang terjadi pada tanaman terung dapat merupakan penyerbukan silang maupun penyerbukan sendiri (Rukmana, 2000).

Berikut merupakan biologi bunga terung :



Dengan keterangan sebagai berikut : 

1. Putik
2. Mahkota
3. Kelopak
4. Benang sari

Bunga terung memiliki perhiasan bunga yang berupa kelopak bunga, mahkota bunga dan tangkai bunga. Diameter bunga terung pada saat mekar yaitu 2,5 cm - 3 cm. Letak bunga terung menggantung pada batang sekundernya. 

Mahkota bunga pada terung berjumlah sebanyak 5-8 buah dan akan gugur ketika buah berkembang. Benang sari sebanyak 5-6 buah dengan kedudukan putik pada umumnya lebih tinggi daripada benangsarinya walaupun ada juga yang kedudukannya sama (Soetasad, et al., 2003). Bunga terung akan muncul setelah berumur sekitar 28 Hari Setelah Tanaman (HST) dan dapat dipanen pertama kali setelah tanaman terung berumur sekitar 49 HST (Samadi, 2001).

Buah dari tanaman terung sendiri cukup beragam dengan berbagai bentuk, ukuran dan warna kulitnya sesuai dengan varietasnya (Soetasad et al., 2003). Buah terung ada yang berbentuk bulat, bulat panjang dan setengah bulat. Ukuran dari buah terung ini ada yang kecil, sedang, hingga yang berukuran besar. Warna kulit buah terung pada umumnya yaitu antara ungu tua, ungu muda, hijau, hijau keputih-putihan, putih, dan putih keungu-unguan. 

Buah terung memiliki biji yang berukuran kecil dengan bentuk yang pipih dan berwarna coklat muda. Biji terung terdapat secara bebas dalam selubung lunak yang terlindungi oleh daging buah terung yang tebal, lunak dan berair. 

Buah terung ini menggantung pada tangkai buah. Pada setiap tangkai buah terdapat satu buah terung meskipun juga ada yang memiliki lebih dari satu buah terung. 
Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi saudara pembaca sekalian.



Daftar Pustaka

Rukmana, R., 2000. Usaha Tani Jahe. Kanisius, Yogyakarta.

Samadi, B. 2001. Budidaya Terung Hibrida. Kanisius, Yogyakarta.

Soetasad, Muryanti dan Sunarjono. 2003. Budidaya Terung Lokal dan Terung Jepang. Penebar Swadaya. Jakarta. 


Komentar